Motor

Jangan Asal Angkut, Begini Cara Tolong Korban Kecelakaan yang Tepat

Menolong orang saat kecelakaan memang ada adabnya, tidak boleh sembarangan.

Cesar Uji Tawakal | Gagah Radhitya Widiaseno

Ilustrasi kecelakaan yang melibatkan sepeda motor [Shutterstock].
Ilustrasi kecelakaan yang melibatkan sepeda motor [Shutterstock].

Mobimoto.com - Kecelakaan masih sering terjadi di jalanan. Oleh karenanya, kita harus tetap menanamkan sikap waspada dan hati-hati ketika di jalan.

Tapi, tak sedikit dari mereka justru masih mengalami kecelakaan di jalan. Memang, kecelakaan tidak bisa diprediksi kapan dan di mana terjadi.

Ketika terdapat insiden kecelakaan, orang pasti akan tertuju dengan korban kecelakaan. Para pengguna jalan lain biasanya akan refleks membantu korban dan menggotongnya ke tempat yang lebih aman.

Namun hal tersebut ternyata tidak direkomendasikan. Lalu bagaimana cara yang tepat untuk menangani korban kecelakaan yang tepat?

Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan ketika melihat korban kecelakaan lalu lintas di jalan menurut penuturan dari akun Twitter dari seorang dokter spesialis tulang dengan akun bernama @asaibrahim.

Ilustrasi mengobrol dengan korban kecelakaan (Twitter)
Ilustrasi mengobrol dengan korban kecelakaan (Twitter)

1. Safety

Ketika menjumpai kecelakaan, sebaiknya memprioritaskan keselamatan dan kesehatan korban. Ini pun juga berlaku untuk penolong juga.

Jadi ketika ada kecelakaan, sebaiknya penolong berhenti di pinggir jalan. Masa iya nanti penolong berhenti di tengah jalan, lalu justru muncul insiden kecelakaan baru.

2. Prioritas

Pastikan korban masih bisa bernapas ketika ditolong. Hal ini menjadi penting lantaran kebanyakan kematian korban kecelakaan disebabkan oleh gagal bernapas.

Cara paling gampang yakni dengan cara diajak ngobrol. Ketika korban bisa manjawab, bisa dipastikan masih bisa bernapas.

Lalu bagaimana jika korban pingsan dan tidak bisa menjawab? Nah, lanjut ke bagian selanjutnya.

3. Posisikan Korban Terlentang

Korban kecelakaan harus diposisikan secara terlentang ketika pingsan. Namun perlu diperhatikan ketika memindahkan korban kecelakaan, jangan asal angkut.

Ketika ingin mengubah posisi korban, pastikan bagian leher distabilkan, tidak boleh goyang-goyang. Biasanya kesalahan pada penolong yakni leher korban dibiarkan menunduk ataupun ketarik-tarik.

Memindahkan korban kecelakaan ini tidak bisa dilakukan hanya satu orang saja. Minimal membutuhkan 2 orang.

Hal ini dilakukan untuk menghindari cedera parah terutama pada leher atau tulang lainnya pada korban.

Satu orang mempertahankan posisi leher, satu orang lagi mengangkat badan.

Ilustrasi penggunaan alat tambahan saat menolong korban kecelakaan (Twitter)
Ilustrasi penggunaan alat tambahan saat menolong korban kecelakaan (Twitter)

4. Gunakan alat tambahan jika mengalami patah tulang

Ketika menjumpai korban kecelakaan yang mengalami patah tulang baik di tangan atau kaki, sebaiknya diperlukan alat tambahan seperti bidai/spalk/split sebelum mengangkat korban.

Prinsip dari pasang bidai adalah tetap harus mempertahankan sendi bagian atas dan bawah lokasi patah.

Nah, jadi jangan asal angkut korban kecelakaan ya karena justru bisa menimbulkan masalah lain.

Berita Terkait

Berita Terkini