Motor

Tak Hanya Sepi Order, Ini Keluhan Ojol di Kala Krisis Virus Corona

Kira-kira apa masalah ojol selain sedang sepi orderan?

Angga Roni Priambodo

Ilustrasi ojek online (ojol).(mobimoto.com/Ema Rohimah)
Ilustrasi ojek online (ojol).(mobimoto.com/Ema Rohimah)

Mobimoto.com - Pembatasan akses masuk ke sejumlah kampung lantaran adanya wabah Covid-19, membuat sejumlah driver ojek online (ojol) khawatir. Pasalnya, saat mendapat orderan untuk mengantar penumpang dan makanan, pesanan customer tidak akan sampai ke lokasi utama dan dikhawatirkan mempengaruhi poin driver.

Ketakutan tersebut dirasakan, Dannies Mutiara Adi (28). Seorang driver ojek asal Kotagede mengeluhkan bahwa penutupan akses jalan masuk ke kampung bakal berdampak terhadap poin yang dia dapatkan.

"Wabah covid-19 saat ini orderan driver lebih banyak gofood dan gosend. Kebanyakan penjual masker dan sabun cuci tangan yang meminta diantarkan dibanding goride. Tapi saat kami mengantarkan barang ke rumah customer itu tidak bisa masuk ke dalam karena penutupan akses jalan," jelas Dannies ditemui wartawan, Selasa (31/3/2020).

Menurutnya ketika rumah customer dekat dengan portal hal itu memudahkan dirinya mengantar makanan hingga ke lokasi yang dituju.

"Jadi ketika rumah customer dekat dengan pintu masuk atau portal. Itu lebih memudahkan kami mengantarkan barang pesanan. Tapi ketika rumah pelanggan jauh, mau tidak mau mereka yang datang kepada kami," kata Dannies.

Hal senada dirasakan driver ojol lainnya, Gatot Indra (48). Menurutnya penutupan akses jalan atau lockdown di kampung-kampung tak perlu dilakukan.

"Seharusnya tidak perlu sampai menutup akses jalan masuk seperti itu. Jika pun ingin ditutup driver ojek seperti kami bisa mendapat keringanan untuk masuk," kata Indra.

Dia menjelaskan beberapa akses masuk ditutup dan tidak ada penjagaan. Sehingga dirinya harus memutar hingga mencari pintu masuk lain.

"Imbasnya nanti jatuh kepada kami, pelanggan sudah menunggu pesanannya datang, tapi kami masih harus mencari-cari jalur lain untuk masuk. Jika dia tiba-tiba menolak, kami yang rugi. Harapannya ini jadi perhatian warga, termasuk pemerintah," terang dia.

Indra menerangkan adanya wabah virus yang berasal dari kota Wuhan, Cina ini orderannya mulai sepi. Bahkan dalam sehari, dirinya hanya mendapat dua trip.

"Sudah sangat sepi dengan adanya wabah seperti ini. Kami tetap memilih bertahan dengan keadaan dan berharap pandemi segera berakhir," ungkap dia.

Suara.com/M. Ilham Baktora.

Berita Terkait

Berita Terkini