Motor

Pantang Ngasal, Ini Sektor yang Wajib Diperhatikan Bagi Pemilik Motor Antik

Begini tips merawat motor antik dari klub motor Iron Buffalo.

Angga Roni Priambodo | Cesar Uji Tawakal

Ngobrol bareng Iron Buffaloasal Solo, ungkap sederet fakta mengenai dunia roda dua. (Mobimoto.com/Iqbal A)
Ngobrol bareng Iron Buffaloasal Solo, ungkap sederet fakta mengenai dunia roda dua. (Mobimoto.com/Iqbal A)

Mobimoto.com - Motor antik, tak hanya mempunyai nilai harga yang tinggi, si kuda besi tua juga mennyimpan nilai sejarah tinggi.

Mulai dari jaman penjajahan hingga era modern, kendaraan roda dua selalu ambil peran dalam kehidupan masyarakat tanah air.

Hal itu terkadang membuat para pemilik motor antik tak rela kuda besi kesayangan mereka mati total dan tak tinggal diam.

Beragam usaha pun dilakukan, salah satunya dengan melakukan restorasi total, seperti pada motor satu ini.

Bincang-bincang bareng klub motor Iron Buffalo asal Solo. (Mobimoto.com/Cesar Uji Tawakal)
Bincang-bincang bareng klub motor Iron Buffalo asal Solo. (Mobimoto.com/Cesar Uji Tawakal)

Motor milik salah seorang anggota klub motor antik di Solo, Iron Buffalo ini cukup menyita perhatian lantaran kondisinya yang "seperti zombi".

Usut punya usut, motor ini merupakan hasil restorasi total dari sebuah Harley-Davidson dengan tipe WL buatan tahun 1952. Uniknya lagi, motor ini dibuat dengan bermodalkan mesin.

Salah satu builder motor ternama, Safrudin Brew mengungkapkan bahwa motor merupakan buatan tangan.

"Kebanyakan motor antik di Indonesia hanya tertinggal mesin, sementara bodi, tangki bensin dan rangkanya telah hancur." ujar pria yang akrab disapa Mas Bre tersebut.

Bincang-bincang bareng klub motor Iron Buffalo asal Solo. (Mobimoto.com/Cesar Uji Tawakal)
Tangki bensin motor keranjangan hanya disumpal dengan plastik. (Mobimoto.com/Cesar Uji Tawakal)

Selain itu, fenomena restorasi yang bermodalkan part-part terpisah disebut sebagai "motor keranjangan". Hal ini dikarenakan asal mula motor tersebut berwujud perintilan komponen sebelum berhasil dirakit menjadi utuh kembali, dan sempat dibawa menggunakan keranjang.

"Kalau ada onderdil nganggur milik temen, kadang dikasih. Tapi kadang harus beli juga, bahkan secara online. Setelah itu kumpulan onderdil tersebut direstorasi menjadi satu motor yang utuh. Motor ini disebut dengan istilah 'motor keranjangan'." ujar pria warga Solo tersebut.

Walaupun bisa dibangun hingga berfungsi layaknya motor normal, tentu masih ada kendala yang dialami oleh pemilik motor. Kendala tersebut tentu berkutat pada bagian administrasi alias legalitas dari motor tersebut.

Bincang-bincang bareng klub motor Iron Buffalo asal Solo. (Mobimoto.com/Cesar Uji Tawakal)
Mesin motor keranjangan ini berbasis dari Harley Davidson WL buatan tahun 1952. (Mobimoto.com/Cesar Uji Tawakal)

Terkait hal ini, Presiden Iron Buffalo Hendra Bayu berujar bahwa untuk mengurus surat-surat motor antik sangat rumit.

Hal ini dikarenakan adanya kendala mengenai regulasi. Ia pun juga tak memungkiri bahwa beberapa motor antik memang tak memiliki surat-surat kelengkapan.

"Masalahnya beberapa motor antik telah ada bahkan sebelum SAMSAT berdiri. Yang jadi masalah adalah, untuk mendaftarkan kendaraan tersebut diperlukan faktur. Tentu saja dokumen-dokumen dari motor antik kebanyakan sudah hilan ditelan bumi lantaran usianya yang sangat tua." ujar pria paruh baya tersebut.

"Jadi, berbicara legalitas, kami harus gimana lagi? Toh seandainya jika motor antik bisa dilegalkan, kami tak keberatan melakukan apapun, membayar pajak sebesar apapun." imbuhnya.

Karena hal itulah, tak heran jika motor-motor hasil restorasi terkadang tidak memiliki kelengkapan dokumen.

Berita Terkait

Berita Terkini