Motor

Curhat Pengusaha Makanan yang Rugi Banyak, Karena Orderan Fiktif Ojol

Jumlah kerugiannya nggak tanggung-tanggung, Sob.

Angga Roni Priambodo | Praba Mustika

Ilustrasi makanan.
Ilustrasi makanan.

Mobimoto.com - Tak hanya sebagai alternatif moda transportasi, perkembangan ojek online yang meliputi jasa antar makanan pun memberikan kemudahan bagi konsumen maupun pemilik usaha. Namun, tak bisa dipungkiri juga, kalau di balik dampak positif itu terdapat oknum ojol nakal, yang melakukan order fiktif demi keuntungan pribadi.

Seorang pengusaha makanan bernama Ajun Agusjuniadi membagikan keluhannya tentang kerugian yang dialaminya karena aksi nakal ojol yang gemar melakukan orderan fiktif.

Melalui jejaring Facebook, Ajun membagikan foto invoice dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, yang merupakan induk perusahaan Gojek.

Dari enam tagihan yang tertera di invoice, ia mengeluhkan salah satu tagihan yang harus dibayarkannya. Karena menurutnya, jumlah tersebut adalah hasil dari orderan fiktif yang dilakukan oleh oknum ojol yang nakal.

''Tp sialnya saya,ternyata 90% dari tagihan itu adalah ORDERAN FIKTIF. Iya..ORDERAN FIKTIF yg mana ga ada transaksi yg masuk di outlet kami sebesar itu,'' tulis Ajun.

Ajun mengaku kaget dengan tagihan sebesar itu. Menurutnya, dengan tagihan sebesar itu, salah satu outlet makanannya bisa meraup keuntungan sampai Rp 90 juta.

Curhat Pengusaha Makanan yang Rugi Banyak, Karena Orderan Fiktif Ojol. (Facebook/Ajun Agusjunaidi)
Curhat Pengusaha Makanan yang Rugi Banyak, Karena Orderan Fiktif Ojol. (Facebook/Ajun Agusjunaidi)

Ajun mengaku kecewa dengan para oknum ojol nakal, yang doyan melakukan orderan fiktif demi keuntungan pribadi. Tak hanya Ajun, netizen pun geram melihat kejadian ini.

'' Laporin om, udah masuk dalam penipuan, di palembang banyak oknum yg melakukan hal tsb. Bisa di lacak kok om dari pihak gojeknya utk melakukan pengecekan dan siapa siapa oknum yg melakukan order fiktif tsb,'' kata Muhammad Sazili Nasir.

''up,biar oknum nya dapet hidayah...kadang bikin susah driver juga.'' Ujar Eri Michael Bacas.

Meski banyak yang menyarankan untuk membawa ke jalur hukum, Ajun mengaku masih ingin bermediasi dengan pihak penyedia jasa ojek online, guna mendapatkan solusi terbaik.

Berita Terkait

Berita Terkini