Mobil

Terungkap Iklan Mobil Chevrolet di Nusantara Tahun 1932, Bahasanya Disorot

Dalam iklan mobil terbaru Chevrolet itu, tertulis dealer berada di Tanjung Priok.

Angga Roni Priambodo

Mobil pertama di Indonesia. (Facebook/Sejarah Transportasi)
Mobil pertama di Indonesia. (Facebook/Sejarah Transportasi)

Mobimoto.com - Dari sejarah yang telah ada, diketahui masyarakat Nusantara khususnya Jawa, mulai melihat mobil pertama kalinya di sekitar tahun 1894.

Kala itu, Sri Susuhunan Pakubuwono X atau PB X diketahui memiliki sebuah mobil Benz Phaeton 1894 yang dibelinya dengan harga 10 ribu Gulden.

PB X mengetahui adanya mobil itu dari seorang masinis asal Inggris yaitu John C. Potter, yang juga dikenal sebagai pembawa sepeda motor dari Jerman ke Indonesia pada tahun 1883.

Tentu berbeda jauh dengan generasi-generasi setelahnya di mana orang-orang mengetahui produk mobil dari iklan maupun brosur.

Sejarah iklan mobil mobil pertama di Indonesia memang belum pernah dibahas, namun sebuah dokumen dari Volksalmanak Djawi 1933, Bale Poestaka sedikit memberikan gambaran.

Di tahun 1932, General Motors sudah mengiklankan produk terbaru Chevrolet di Tanah Air. Saat itu, Indonesia masih diduduki Belanda.

Dalam iklan tersebut terlihat General Motors mengiklankan tiga jenis mobil sekaligus yaitu, Sport Phaeton, Sedan dan Sport Roadster.

Yang unik, meski dalam iklan itu, kantor General Motors (GM) berada di wilayah Tanjung Priok, namun bahasa yang digunakan malah Bahasa Jawa Krama.

"Tingali kaliyan Tjobi Roemijin Chevrolet Enggal Model 1932, saderengipoen toembas montor. (Lihat dan coba dulu Chevrolet baru model 1932 sebelum membeli mobil)," rayu pihak GM dalam iklan tersebut.

Hal tersebut pun mengundang respons keheranan dari warganet menyangkut posisi dealer dan bahasa yang digunakan dalam iklan.

"Dealer di priok tp bahasa kromo inggil," tulis @badakjantan.

"Pake kromo inggil, salesnya pake jarik sama blangkonan mesti," tambah @sundaysaputro.

Mungkin gara-gara pembeli mobil pertama di Tanah Air orang Jawa, GM pun membidik orang Jawa sebagai sasaran pasar produk barunya tersebut.

Berita Terkait

Berita Terkini