Mobil

Cerita Hotman Paris Bawa Lamborghini Ketemu Gus Sholah di Ponpes Tebuireng

KH. Salahuddin Wahid baru saja meninggal dunia, dan Hotman Paris sangat berduka karena pernah disambut meriah di Ponpes Tebuireng pimpinan Gus Sholah.

Angga Roni Priambodo

Hotman Paris terlihat bersedih atas meninggalnya KH Salahuddin Wahid.
Hotman Paris terlihat bersedih atas meninggalnya KH Salahuddin Wahid.

Mobimoto.com - Hotman Paris kelihatan sangat berduka ketika mengetahui sahabatnya, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah wafat. Ia pun langsung menuju rumah duka di komplek Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Di sana, ia terlihat dengan sabar menunggui jenazah Gus Sholah dari disalatkan hingga dimakamkan. Ia setia berada di barisan depan mengawal jenazah orang yang memberinya gelar 'Gus' tersebut.

Tak mengherankan memang, selain seorang pejuang HAM, Gus Sholah selalu menjunjung tinggi toleransi. Bahkan, ketika beberapa waktu lalu datang ke Ponpes Tebuireng, Hotman Paris mendapat sambutan meriah.

Sejenak ke belakang, Hotman Paris pernah mengunggah kisahnya ketika mengunjungi adik dari mending Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.

Melalui akun Instagram pribadinya, pengacara tajir melintir, Hotman Paris Hutapea membeberkan sebuah kisah yang mengharukan.

Pemilik sederet mobil mewah ini menceritakan peristiwa yang menyentuh yang  ia alami. Curhatan tersebut termuat dalam video yang diunggah dalam akun @hotmanparisofficial (13/4/2019) lalu.

Dalam video tersebut, dirinya menceritakan bahwa dirinya mendapatkan sejumlah bingkisan berupa kerupuk dan sederet makanan 'merakyat' lainnya.

Tidak menyepelekan, ternyata Hotman sangat tersanjung dan tersentuh saat mendapatkan bingkisan tersebut.

''Pulang dari Pesantren Tebuireng, saya datang dengan mobil Lamborghini puluhan miliar, sepatu yang puluhan juta dan jam tangan Rolex seharga puluhan miliar. Kalau kita punya hati nurani pasti akan menangis.'' ungkap Hotman seusai dari Jombang, Jawa Timur.

Menurutnya,  banyak masyarakat yang sedang mencari keadilan sehingga perlu adanya banyak pihak yang membantu.

 ''Saya menerima kado dari masyarakat, mereka datang mencari keadilan. Inilah oleh-oleh yang saya terima tiap hari. Hati saya menangis, ada kerupuk, kacang, itulah tolonglah bagi yang mempunyai hati nurani, bantulah mereka mencari keadilan.'' imbuhnya.

Hal ini dikemukakan oleh pengacara yang memperoleh gelar 'Gus' seusai dari pesantren asuhan Gus Sholah tersebut lantaran banyaknya masyarakat yang meminta tolong untuk memperoleh keadilan  terkait masalah-masalah hukum yang menjerat mereka.

Berita Terkait

Berita Terkini