Mobil

Riset Membuktikan, Penggunaan Solar adalah Bahaya Bagi Lingkungan

Jadi, pikir dua kali kalau mau beli kendaraan berbahan bakar solar

Angga Roni Priambodo

Mobil bermesin diesel berasap tebal. (stirilocale.com)
Mobil bermesin diesel berasap tebal. (stirilocale.com)

Mobimoto.com - Selama ini, bahan bakar kendaraan yang ada di Indonesia secara umum hanya terbagi menjadi dua, yaitu bensin dan solar. Nah, jika ingin beli mobil diesel dengan bahan bakar solar, baiknya pikir-pikir lagi deh. Sebab, penggunaan bahan bakar solar memiliki dampak bahaya bagi lingkungan dan kesehatan.

Penelitian dari lembaga swadaya masyarakat International Council on Clean Transportation (ICCT) menemukan bahwa sekitar 380.500 orang di seluruh dunia meninggal dini pada 2015 karena polusi udara yang disebabkan oleh asap dari knalpot kendaraan.

ICCT pun menyebut, kendaraan berbahan bakar solar bertanggung jawab atas 47 persen kematian.

"Tingginya beban kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh kendaraan diesel di Eropa menjawab perlunya standar emisi tinggi dan penegakan yang kuat," ujar Joshua Miller penulis ICCT, dikutip dari AFP, Jumat (8/3/2019).

Mobil bermesin diesel menyemburkan asap tebal. (eveningstandard.com)
Mobil bermesin diesel menyemburkan asap tebal. (eveningstandard.com)

Para peneliti juga melihat dampak dari hasil emisi mobil diesel dan non diesel. Mereka menemukan bahwa sektor transportasi global bertanggung jawab atas 11 persen dari 3,4 juta kematian prematur setiap tahun yang disebabkan oleh polusi dari partikel halus dan paparan ozon di permukaan tanah.

Namun para peneliti juga menjelaskan bila hasil yang mereka temukan bersifat konservatif. Pasalnya studi tidak memperhitungkan semua jenis emisi berbahaya atau penyakit yang berhubungan dengan polusi.

"Pertimbangan dampak ini kemungkinan akan meningkatkan perkiraan dampak kesehatan dari emisi gas kendaraan," terang Miller.

Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan.

Berita Terkait

Berita Terkini