Mobil

Potret Mirisnya Jalanan di Pedalaman, Alih Fungsi Jadi Waterboom Keruh

Jalanan dipenuhi air, tapi bukan tempat wisata baru.

Agung Pratnyawan | Husna Rahmayunita

Potret mirisnya jalanan di pedalaman. (Facebook/Khoirul Anwar)
Potret mirisnya jalanan di pedalaman. (Facebook/Khoirul Anwar)

Mobimoto.com - Negara Indonesia yang begitu luas mengakibatkan pembangunan yang belum merata di berbagai daerah. Bisa dibuktikan dengan potret mirisnya jalanan di pedalaman kali ini.

Akun Facebook Khoirul Anwar membagikan potret tersebut pada Minggu (3/3). Seorang cewek behijab tampak asyik bermain air di 'waterboom' yang konon katanya berada di Pulau Rimau, Banyuasin, Sumatera Selatan.

"Pulau Rimau punya Waterboom. Udah males bikin caption ah, gak ada respons," tulis Khoirul Anwar.

Disebut sebagai 'waterboom' nyatanya memang kondisi jalanan di sana begitu memprihatinkan. Jika dilihat dari foto yang tersebar mirip dengan wisata air keruh karena dipenuhi lumpur dan air.

Tidak bisa dibayangkan, betapa besar usaha yang harus dikeluarkan oleh orang-orang yang lewat di jalanan tersebut. Sama halnya dengan para pengendara yang harus uji nyali saat melewatinya.

Potret mirisnya jalanan di pedalaman. (Facebook/Khoirul Muna)
Potret mirisnya jalanan di pedalaman. (Facebook/Khoirul Anwar)

Potret jalanan di pedalaman itu kontras dengan apa yang ada di ibu kota atau wilayah lain yang infrastrukturnya lebih maju. Sementara aksi cewek berhijab yang tiduran di jalan tersebut merupakan sebuah wujud protes kepada pemerintah agar segera membangun jalanan di sana .

Kondisi memprihatinkan jalanan di Pulau Rimau pun tak ayal menyedot perhatian netizen. Banyak dari mereka yang juga memberikan komentar bernada protes seperti berikut.

Potret mirisnya jalanan di pedalaman. (Facebook/Khoirul Muna)
Potret mirisnya jalanan di pedalaman. (Facebook/Khoirul Anwar)

"Inikah yang disebut infrastruktur?" tanya Auliaurrohman Romadhoni.

Ada pula netizen yang curhat tentang pengalamannya saat melewati jalanan di sana.

"Wkwk, pernah ke sana tahun kemarin naik motor, gila pantat rasanya seperti digebukkin orang sekampung. Naik mobil, malah berjam-jam karena pelan, mana suka nunggu mobil dari berlawanan lewat dulu...," jawab Deni Saputra.

Berita Terkait

Berita Terkini