Mobil

Anaknya Terkunci dalam Mobil, Seorang Pria Nyaris Dikeroyok Massa

Jangan sampai terulang lagi.

Agung Pratnyawan | Husna Rahmayunita

Ilustrasi anak terkunci dalam mobil. (unsplash)
Ilustrasi anak terkunci dalam mobil. (unsplash)

Mobimoto.com - Kejadian yang membuat geram baru saja terjadi di Negeri Jiran. Seorang anak terkunci di dalam mobil setelah ditinggal ayahnya berbelanja di sebuah supermarket.

Berita tentang insiden tersebut kemudian viral dan menyedot perhatian netizen di negara setempat lantaran dianggap sebagai tindakan yang kejam.

Dikutip dari laman World of Buzz, seorang gadis kecil terlihat duduk di kursi depan mobil Nissan berwarna putih yang terparkir di sekitar supermarket. Orang-orang yang lewat di sekitar mobil melihat anak itu menangis tersedu-sedu.

Yang menyedihkan, ternyata jendela dan pintu mobil Nissan itu terkunci. Gadis kecil yang malang itu terperangkap di dalamnya kepanasan dan tidak bisa mencari jalan keluar.

Untung, seorang yang melihat gadis itu bergegas mencari bantuan dan segera melapor kejadian tersebut ke petugas keamanan supermarket. Petugas kemudian meminta manajemen untuk membuat pengumuman.

Gadis kecil terkunci dalam mobil. (worldofbuzz)
Gadis kecil terkunci dalam mobil. (worldofbuzz)

Setelah pengumuman diberikan, seorang pria kemudian muncul dan menghampiri putrinya yang ditinggalkan dalam mobil. Sementara itu, sekelompok orang tengah sudah bersiap untuk memberikan pelajaran kepada pria tersebut.

Tapi, pria yang hampir jadi bulan-bulanan masa itu langsung masuk mobil dan bergegas pergi. Tak pelak hal itu mengundang respons dari warganet yang menyimak ceritanya.

''Kamu tahu caranya membuat anak, tapi tidak tahu bagaimana merawatnya,'' komen seorang netizen.

''Hubungi polisi, hancurkan jedelanya dan selamatkan anak itu. Dasar ayah tidak berguna,'' jawab netizen lainnya.

Untuk tambahan informasi, meninggalkan anak dalam mobil sangat berbahaya. Tubuh anak bisa memanas tiga sampai lima kali lebih cepat di dalam mobil dan membuat mereka kesulitan bernapas sehingga memicu kematian. Jadi, jangan sampai kasus serupa terulang kembali.

Berita Terkait

Berita Terkini