Mobil

Ternyata, Mobil Diesel Lebih Ramah Lingkungan dari Mobil Listrik

Sudah dibuktikan lewat penelitian, lho.

Stephanus Aranditio | Praba Mustika

Mobil Listrik Nissan Leaf. (Auto Evolution)
Mobil Listrik Nissan Leaf. (Auto Evolution)

Mobimoto.com - Kendaran listrik mengkampanyekan mobil dengan energi terbarukan yang diklaim lebih ramah lingkungan, karena emisi gas buang yang rendah. Tapi baru-baru ini, penelitian yang dilakukan oleh Bloomberg menyajikan fakta menarik.

Menurut data tersebut, pada 2021 akan ada 10 juta baterai berdaya 60 kWh, yang diproduksi di Cina, Thailand dan Jerman. Negara-negara yang memproduksi baterai tadi, dikatakan Bloomberg, sangat bergantung pada batu bara untuk memproduksi baterai.

Sebuah perusahaan konsultan bidang otomotif asal Jerman, Berylls mengatakan kalau di Jerman sendiri akan terjadi peningkatan CO2 hingga 74% dari pembuatan 500 kilogram baterai.

Polusi Udara. (Pexels)
Polusi Udara. (Pexels)

Angka tersebut terbilang cukup tinggi, bahkan jika dibandingkan dengan perhitungan rata-rata emisi gas buang yang dihasilkan dari mobil berbahan bakar minyak.

Bahkan sebuah mobil dengan bahan bakar minyak, butuh waktu tiga tahun atau menempuh jarak 50.000 kilometer sebelum menyamai emisi gas buang yang dihasilkan dari pembuatan dan penggunaan mobil listrik, Nissan Leaf.

Memang tidak bisa dipungkiri kalau mobil listrik semakin dibutuhkan, beberapa tahun belakangan ini, terlebih di masa depan semua benda termasuk mobil akan terelektrifikasi.

Sepertinya menggenjot produksi mobil listrik perlu dikaji lebih lanjut beserta solusinya, agar energi terbarukan yang ramah lingkungan benar-benar hadir dan berguna bagi manusia.

Berita Terkait

Berita Terkini